-->

Contoh Pendahuluan Skripsi

PENDAHULUAN


Nangka merupakan salah satu hasil tanaman hortikultura yang baik dikonsumsi dalam bentuk segar maupun untuk produk olahan. Penanganan buah nangka baik dalam bentuk segar maupun produk olahan akan menghasilkan limbah padat yang cukup banyak, baik berupa kulit, biji maupun jerami nangka. Limbah-limbah padat tersebut apabila tidak dikelola dengan baik akan menjadikan pencemaran lingkungan dan mengganggu kesehatan.
 
Pada satu buah nangka utuh hanya 46,69% yang telah dimanfaatkan yaitu daging buah nangka dan bijinya, selebihnya 50,31% merupakan limbah yang sampai ketika ini pemanfaatannya belum maksimal. Diantara limbah nangka yang jumlahnya cukup besar ialah jerami nangka yaitu 18,9% dari berat buah nangka utuh (Widyastuti, 1993).
 
Menurut data Badan Penanaman Modal Jawa Timur produksi rata-rata buah nangka di Jatim ialah 176.071 ton/th (Anonymous, 2005). Pada tahun 2003-2004 produksi buah nangka di Malang saja mencapai 13.490 ton (Anonymous, 2004). Apabila data-data tersebut dihubungkan dengan persentase jerami nangka dalam satu buah utuh nangka, yaitu 18,9%, maka data tersebut menawarkan bahwa ketersediaan jerami nangka cukup banyak, yaitu 2.550 ton/th  sehingga berpotensi untuk dijadikan sebagai materi baku industri.
 
Salah satu alternatif pemanfaatan jerami nangka ialah dengan pembuatan dodol jerami nangka. Hal ini dikarenakan pada jerami buah nangka yang matang masih banyak mengandung zat-zat yang sama dengan daging buah nangka matang ibarat karbohidrat, serat kasar, dan gula sehingga masih bisa dipakai untuk pembuatan dodol jerami nangka yang mempunyai cita rasa buah nangka.
 
Dodol merupakan salah satu masakan semi berair yang cukup banyak diminati oleh masyarakat. Hal ini sanggup terlihat dari banyaknya produk dodol di pasaran dengan bermacam-macam aroma dan rasa. Menurut Satiawihardja (1994), dodol yang berkualitas baik ialah dodol dengan tekstur yang tidak terlalu lembek, bab luar mengkilap akhir adanya pelapisan gula atau glazing, rasa yang khas dan jikalau mengandung minyak tidak terasa tengik akhir adanya kerja enzim lipase yang tahan terhadap panas.
 
Salah satu duduk kasus yang seringkali muncul pada pembuatan dodol ialah bahwa seringkali terbentuk tekstur permukaan yang kering dan keras sehingga dodol menjadi tidak yummy untuk dikonsumsi. Hal tersebut sanggup dihindari salah satunya ialah dengan penambahan gliserin. Gliserin merupakan salah satu jenis humektan yang biasa ditambahkan dalam pembuatan produk makanan. Humektan cair ibarat gliserol dan propilen glikol sangat banyak dipakai dalam pembuatan materi pangan setengah berair (Purnomo, 1995). Humektan ini mempunyai kemampuan mengikat air yang cukup besar dibandingkan jenis yang lain serta sanggup berfungsi sebagai plasticizer (Tranggono, 1990). Atas dasar hal tersebut maka dengan penambahan konsentrasi gliserin yang optimal, dibutuhkan dapat

Sumber :
Facebook CommentsShowHide

0 komentar