-->

PANDANGAN AGAMA HINDU TENTANG PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA

Penyerahan diri kepada Tuhan( Atharvaveda III. 8. P5, III.30. 4, VII, 52. 1) “Tuhan Yang Maha Esa menciptakan manusia supaya hidup serasi, menjauh dari perbuatan buruk, hendaknya seseorang mampu mengendalikan diri dan memiliki disiplin yang tinggi sehingga tumbuh keselarasan, saling pengertian, dan tanggung jawab bersama.”

narkoba dan agama hindu
Sumber: Google

Wiweka
o Seseorang yang tergolong sahdu budhi dapat terjerumus dalam neraka, akibat salah pilih karena tiada naya.
o Ada orang kaya namun apa yang dimakannya dan dipakainya serba kurang.
o Ada orang yang bertingkah laku bagus namum kurang akal, akan ikut orang jahat.
o Ada orang berumur, namun rendah budhinya dan tidak mengamalkan ajaran suci.
o Itulah orang miskin tiga macam hidupnya tidak berbahagia. (Nitisastra)

¬Mengurangi keterikatan terhadap benda-benda duniawi, SS 85: Perhatikanlah yang lain, sekalipun
hanya satu benda itu, akan tetapi berbeda juga tanggapan masing-masing orang terhadap satu benda yang sama itu. Buktinya susu ibu, berbeda pandangan si anak yang mencintai ibunya, dari pada si ayah yang juga mencintainya, jadi pikirkanlah yang menjadikan benda yang sama itu, mempunyai nilai yang berbeda.

¬Pengendalian pikiran dan menjaga keseimbangan diri, “Menjelma menjadi manusia adalah sungguh utama sebabnya demikian, karena ia dapat menolong dirinya dari keadaan sengsara dengan jalan berbuat baik. Demikianlah keutamaan menjelma menjadi manusia.”(S.S.4) Setiap manusia yang diciptakan ke dunia ini mempunyai tujuan utama yaitu menghindari kesengsaraan dan mencari kehidupan yang damai sejahtera. Sehubungan dengan itu maksud tugas utama manusia adalah menghindari perbuatan dosa dan memutar kehidupan berdasarkan Dharma atau kewajiban-kewajiban suci.

Untuk mencari kehidupan yang damai dan sejahtera, manusia hendaknya menghayati petunjuk Veda Sruti yang dinyatakan dalam kitab Isa Upanisad mantra satu, yang berbunyi:
Isavasyam idam sarwam
Yat kinci jagatyan jagat
Tena tyaktena bhunjitha
Ma grdhah kasya svid dhanam

Artinya : “Tuhan Yang Maha Esa memilik i dan mengendalikan segala sesuatu yang ada di dalam
alam semesta, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak. Karena itu hendaknya seseorang
hanya menerima benda-benda yang dibutuhkan untuk dirinya dan telah disediakan sebagai jatahnya, dan sebaiknya jangan menerima bendabenda yang lain yang bukan haknya.”

Narkotika dan Miras bukanlah benda-benda yang dibutuhkan manusia untuk hidup damai sejahtera, melainkan akan mengakibatkan mala petaka karena ia dapat mengakibatkan manusia mabuk, bingung, onar, liar dan menderita. Rg Veda VIII.2.12, menyebutkan :
Hrtsu pirasa yudhyante
Durmadoso na surayam
Artinya : “Para pecandu yang sedang mabuk akan berkelahi diantara mereka, menciptakan keonaran.”

Narkotika dan miras di dalam Kitab Suci Veda disebut “SURAPANAM” yaitu konsumsi yang memabukkan. Juga disebut “MADYA” yaitu minuman beralkohol/berzat adiktif tinggi. Mereka yang mengkonsumsinya atau pemuas nafsu tergolong melakukan 'dosa besar' yang setara dengan perbuatan mencuri emas, membunuh pendeta maupun guru dan memperkosa gadis dibawah umur (Kitab Slokantara, sloka 16). Bagi pecandu tidak lagi memiliki daya untuk membedakan yang baik dan yang buruk, benar dan salah, bahkan mereka akan menjadi pembenci, termasuk terhadap dirinya sendiri, dan penuh penderitaan.

¬Bhagavad Gita XVI. 16 dan II. 64 menyebutkan :
“Dibingungkan oleh berbagai keinginan pikiran, terlibat dalam jaringan keonaran, terseret dalam kepuasan nafsu birahi, mereka jatuh kedalam neraka jahanam.”

¬Bhagavad Gita II. 62-64 menyebutkan :
“Seseorang yang selalu memikirkan benda duniawi, maka dari padanya keinginan lahir. Dari keinginan ini timbullah nafsu, dan dari nafsu ini bangkitlah amarah. Dari amarah timbullah kebingungan, dari kebingungan hilang ingatan. Hilang ingatan menghancurkan pikiran, kehancuran pikiran membawa kemusnahan. Tetapi orang yang teguh iman walaupun hidup ditengah-tengah benda duniawi, tetap menguasai nafsunya, bebas dari suka dan benci, akan mencapai kedamaian dalam jiwa.”

¬ Bhagavad Gita XVII. 21 menyebutkan :
“Sadarilah bahwa kehidupan yang singkat ini adalah mengemban misi meningkatkan kualitas kehidupan menuju yang lebih baik, dan memenuhi nafsu tanpa batas adalah neraka penderitaan.”
Sejalan dengan ajaran Hindu, umat harus berupaya membangun dan mewariskan kualitas hidup yang lebih baik kepada generasi penerus. Seorang Hindu didorong oleh ajaran agama supaya berusaha menciptakan hari esok yang lebih baik bagi generasi yang akan datang. Langkah kearah itu harus dimuai sejak pembentukan keluarga sebagai unit terkecil yang menentukan kuat atau rapuhnya kehidupan dalam masyarakat. Untuk upaya-upaya pencegahan penyalahgunaan Narkotika harus terus dilaksanakan bersamaan dengan upaya dalam rangka meningkatkan kualitas hidup umat.
Facebook CommentsShowHide

0 komentar