-->

Contoh Pendahuluan Makalah



PENDAHULUAN MAKALAH

            Pendahuluan makalah merupakan pecahan awal makalah yang memperlihatkan citra umum ihwal mengapa topik yang disajikan dalam makalah harus disajikan. Dengan kata lain, pecahan pendahuluan menguraikan alasan penulis ihwal topik yang ditulisnya. Selain mengemukakan ganjal an, pecahan pendahuluan merupakan pecahan pengantar yang untuk pembaca guna mengetahui alasan ataupun isi makalah secara keseluruhan.
Mengingat fungsi pecahan pendahuluan makalah sebagai pengantar ihwal topik goresan pena dan sarana pengarang dalam memberikan ganjal an penulisan, mengakibatkan pendahuluan makalah mempunyai bagian-bagian yang khusus. Bagian-bagian itu berkaitan dengan unsur pendukung pendahuluan makalah.  Unsur atau komponen pendahuluan makalah ialah (1) latar belakang, (2) permasalahan/ rumusan masalah/ permasalahan, (3) tujuan penulisan, (4) manfaat penulisan makalah, dan (5) hipotesis (kesimpulan sementara terhadap suatu hal dan tidak harus ada). Berikut ini klarifikasi unsur pendahuluan makalah.

A. Latar Belakang
            Bagian latar belakang sebuah makalah berisi hal-hal yang melandasi perlunya topik dalam karangan ilmiah itu ditulis atau ganjal an penulisan yang dikaitkan dengan kenyataan. Bagian ini diharapkan bisa mengantarkan pembaca pada perkara atau topic yang dibahas dalam karya ilmiah dan memperlihatkan bahwa perkara yang dibahas dalam karya ilmiah itu sangat penting.
            Dalam pecahan ini penulis diharapkan bisa mengemukakan sebab-sebab mengapa perkara yang dipersoalkan perlu diteliti dan ditulis (alas an penulis menentukan topic/ judul tulisan). Dalam pecahan latar belakang ini, penulis sanggup mengemukakan hal-hal sebagai berikut:
  1. Arti penting atau peranan topik pembicaraan.
  2. Perlunya pembinaan/peningkatan di bidang topik yang dibicarakan itu
  3. Perlunya masukan sebagai materi pembinaan/ peningkatan di bidang topik pembicaraan
  4. Perlunya penelitian dilakukan khususnya untuk manfaat praktisnya maupun untuk manfaat keilmuan/teori
  5. Relevansi objek penelitian sebagai sumber data untuk dua segi kemanfaatan ilmu (praktis maupun teoritis
Sebuah pecahan pendahuluan sanggup disertai dengan beberapa buku pola yang telah dibaca penulis khususnya ihwal topik yang sama atau yang relevan dengan topik goresan pena penulis. Dalam penyertaan itu, penulis perlu memperlihatkan pembahasan khususnya informasi ihwal perbedaan topik goresan pena buku pola dengan topik yang sedang ditulisnya. Bagian ini pun mencantumkan juga bagian-bagian yang akan dibahas dalam bab-bab berikutnya semoga pembaca segera mengetahuinya secara sepintas kemudian hal-hal apa saja yang akan diuraikan penulis.

B. Permasalahan/ Rumusan Masalah
            Bagian rumusan perkara merupakan pecahan yang akan dibahas dalam karya ilmiah, khususnya pada pecahan isi. Bagian ini tidak terbatas pada permasalahan/ dilema yang memerlukan pemecahan, tetapi juga meliputi dilema yang memerlukan klarifikasi lebih lanjut, dilema yang memerlukan deskripsi lebih lanjut, atau dilema yang memerlukan penegasan lebih lanjut.
Rumusan perkara harus disajikan dalam bentuk pertanyaan. Selain itu, rumusan perkara haruslah jelas, padat, singkat, dan bisa memperlihatkan pancingan dilema yang akan dikemukakan penulis berkaitan topik tulisan. Rumusan perkara pun sanggup dirinci menjadi beberapa sub perkara yang spesifik. Untuk rumusan perkara yang pemecahannya dicari melalui penelitian, penulis pelu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1.       Penulis perlu mengetahui kedudukan penelitian/ penulisan yang dilakukannya di antara penelitian/ penulisan lain yang sejenis.
2.       Penulis benar-benar bisa menguraikan pertanyaan-pertanyaan yang menjadi topik permasalahan dan belum dijawab oleh peneliti lain.

C. Tujuan Penulisan/ Penelitian
            Bagian tujuan penelitian atau penulisan diadaptasi dengan pecahan rumusan permasalahan. Rumusan tujuan pun sanggup dirinci menyerupai pecahan rumusan masalah, yaitu menjadi sub pecahan yang spesifik. Dalam rumusan tujuan ini, penulis perlu menguraikan ihwal usaha-usaha dan hasil-hasil yang telah dicapai secara garis besar.     Bagian tujuan penelitian/ penulisan berisi uraian ihwal apa yang ingindicapai dengan penulisan karya ilmiah tersebut.
Perumusan tujuan penulisan karya ilmiah ini mempunyai fungsi ganda, yaitu bagi penulis dan bagi pembaca. Fungsi rumusan tujuan penulisan bagi penulis ialah sebagai sarana untuk mengarahkan aktivitas yang harus dilakukan selanjutnya dalam menulis karangan ilmiah, khususnya dalam pengumpulan materi tulisan. Fungsi rumusan tujuan bagi pembaca ialah sebagai sarana informasi ihwal apa yang disampaikan penulis melalui karya ilmiah yang dibuatnya.
Rumusan kalimat yang dipergunakan untuk menguraikan tujuan penulisan berupa kalimat komplek. Rumusan ini pun sanggup dinyatakan secara rinci.

C. Manfaat Penulisan
            Bagian manfaat penulisan/ penelitian sanggup diuraikan secara terpisah. Maksudnya, pecahan manfaat sanggup dinyatakan dari segi pratik/ kepentingan praktis, kepentingan keilmuan penulis/ si peneliti, dan untuk kepentingan kelompok atau instansi. Rumusan pecahan manfaat ini dinyatakan dalam bentuk uraian berupa kalimat berita.

D. Hipotesis
            Hipotesis merupakan pernyataan yang berupa generalisasi tentatif/ sementara ihwal suatu permasalahan yang belum tentu niscaya kebenarannya. Hipotesis sanggup dirumuskan secara terang dan sederhana.

E. Sistematika penyajian
            Pada pecahan ini penulis memperlihatkan citra urutan isi makalah yang diadaptasi dengan rumusan masalah. Bagian ini merupakan pecahan pengantar uraian isi makalah. Bagian ini tidak selalu disusun dalam pecahan khusus, melainkan sanggup dinyatakan dalam suatu paragraf singkat.

Sumber :
Contoh Keranga Pendahuluan sebuah Makalah

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN SISWA Sekolah Menengan Atas DAN SOLUSINYA

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.1.1        Alasan menentukan topik mengapa diperlukanya identifikasi permasalahan siswa Sekolah Menengan Atas dan solusinya
1.1.2        Kenyataan yang ada berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi siswa Sekolah Menengan Atas dan solusinya yang ada selama ini
1.1.3        Alasan perlunya permasalahan yang dihadapi siswa Sekolah Menengan Atas dipecahkan (dikaitkan dengan perkembangan akseptor didik)
1.2 Rumusan Masalah
1.1.1        Permasalahan apa saja yang dihadapi siswa SMA?
1.1.2        Bagaimana mengatasi/ Solusi apa yang perlu dilaksanakan guna mengatasi permasalahan yang dihadapi siswa SMA?
1.3 Tujuan
1.3.1   Mendeskripsikan permasalahan yang dihadapi siswa SMA
1.3.2        Menjelaskan bagaimana mengatasiatau solusi apa yang perlu dilaksanakan guna mengatasi permasalahannya yang dihadapi siswa SMA
1.4             Manfaat
1.4.1 Orang tua:
Memberikan masukan kepada orang bau tanah ihwal permasalahan yang dihadapi siswa sehingga sanggup bersikap berilmu terhadap anak
1.4.2 Sekolah:
Memberikan masukan ihwal perkembangan anak secara positif dan negatif guna pendampingan dan pengarahan pencapaian prestasi belajar.
1.4.3 Konselor:
Memberikan citra ihwal permasalahan yang dihadapi siswa Sekolah Menengan Atas sehingga bisa memperlihatkan pendampingan yang sempurna guna membantu perkembangan siswa secara utuh dan menyeluruh.
1.4.4 Program Studi Bimbingan Konseling:
Memberikan masukan secara teoritis dan mudah ihwal identifikasi permasalahan yang dihadapi siswa Sekolah Menengan Atas dan solusinya.
1.4.5 Guru bidang studi/ wali kelas:
Memberikan sumbangan kepada wali kelas atau guru bidang studi ihwal permasalahan yang dihadapi siswa Sekolah Menengan Atas dan solusi memecahkan perkara yang mereka hadapi demi perbaikan dan perkembangan langsung anak di kelas khususnya dalam pretasi dan relasi.


Facebook CommentsShowHide

0 komentar